Pasutri yang mengikuti Pertemuan I BKS, Selasa (1/9).
Beberapa kali Seksi Kerasulan Kitab Suci (SKKS) paroki tercinta kita menyelenggarakan ibadat yang membahas Sabda Allah melalui diskusi, mendengarkan renungan pastor, serta tanya-tanya jawab, yang dikemas dalam Program Karya Go Kitab Suci Lingkungan (Go-kil). Yang terakhir adalah Program Bulan Kitab Suci (BKS), Selasa (1/9).
Yang menarik dari beberapa Program Karya Pelayanan SKKS ini adalah keikutsertaan beberapa pasangan suami-istri (pasutri) yang rutin hadir dalam satu akun, entah dengan media smartphone maupun laptop. Kami mencatat, sedikitnya ada 14 pasangan. Mereka berasal dari beberapa Wilayah, antara lain Albertus, FX, Fabiola, Ign Loyola, Maria Goretti, Petrus, Thomas, Yohanes, dan Yoseph.
Dua pasangan suami isteri dari Wilayah Yoseph.
Kebiasaan mereka yang selalu hadir berpasangan ini tak ubahnya “Membangun Kebiasaan Iman” yang perlu ditularkan kepada pasangan-pasangan lainnya. Pengalaman iman yang mereka terima dan mereka alami itu sulit untuk bisa dijelaskan kepada pasangannya, tetapi sungguh-sungguh dirasakan dan dialami secara bersamaan, sehingga bertumbuh bersama.
Situasi yang berbeda tidak menyurutkan semangat pasangan-pasangan ini untuk terus menumbuhkan iman. Misalnya ada yang sangat bergantung kepada anak untuk disiapkan link-nya. Ada pula yang akhirnya bisa sendiri setelah diajari beberapa kali oleh putrinya. Ada yang memang sudah memahami teknologi. Semua patut diapresiasi untuk mengikuti perkembangan zaman, dalam situasi apapun.
Pasangan Bp-Ibu FX Slamet dari Wilayah FX.
Bp Slamet dari Wilayah FX menyampaikan, “Untuk menyenangkan hati Allah itu yang utama, sehingga kami berdua selalu berusaha untuk mendengarkan-Nya dengan cara apapun, karena pertemuan tersebut adalah pertemuan keluarga yang di situ Tuhan hadir. Jadi alangkah sukacitanya jika kehadiran-Nya bisa kami rasakan bersama. Kami berharap anak-anak juga bisa turut serta.”
Pasangan Ibu Supini-Bp FX Suprapto dari Wilayah Albertus.
“Saya akan merasa nyaman dan aman jika mengikuti ibadat berdua dengan bapak (FX Suprapto),” kata Ibu Supini dari Wilayah Albertus. “Bapak yang sayang dan setia selama ini dengan saya membuat iman saya juga mengalami kemajuan, berkat tuntunan bapak. Terutama ketika saya tidak paham, bapak nanti akan menjelaskannya usai pertemuan. Jadi kalau berdua saya merasa lebih meresap dan ada sukacita selalu setelahnya,” imbuhnya.
Bp Fransiskus Bambang-Ibu Sugihastuty dari Wilayah Petrus.
Dari Wilayah Petrus, pasangan yang tidak pernah absen adalah Fransiskus Bambang Budiyono (mantan Ketua Seksi PSE) bersama Ibu Sugihastuty.
Ia menyampaikan bahwa pertemuan tingkat paroki di masa pandemi ini sungguh mengobati rasa rindu untuk berjumpa dengan umat di St Bernadet, bisa saling bertegur sapa, kadang kalau belum mulai ibadat masih bisa ngobrolin yang lain. “Sangat menyenangkan, dan yang utama adalah mendengarkan Firman-Nya membuat hati gembira, sebagai obat yang sangat dibutuhkan saat ini,” katanya.
Bp Julius Legowo-Ibu Ida dari Wilayah Thomas.
Bu Ida Legowo juga mengalami hal serupa, yaitu sukacita, semakin bahagia dalam Yesus Kristus bersama pasangan, dan terutama bersama umat paroki. Meskipun secara virtual, itu sudah lebih dari cukup mengingat keadaan yang masih belum jelas.
“Jadi ibadat virtual ini adalah upaya yang sangat positif bagi kami berdua, dan ketika kami bertegur sapa dengan umat yang lain, serasa seperti berjumpa di gereja usai misa. Biasanya usai ibadat, kami berdua share kepada anak-anak yang tidak bisa ikut," ungkap Ibu Ida Legowo.
Semoga kasih Tuhan senantiasa hadir di keluarga-keluarga Paroki Ciledug dan semakin banyak pasangan yang bisa hadir dalam pertemuan Kitab Suci. Sekarang ini merupakan waktu yang tepat karena September adalah Bulan Kitab Suci. BKS diselenggarakan di Lingungan/Wilayah selama 4 kali.
Teks: Wati, Margot/ Foto: Setiawan, koleksi pribadi