Romo Robert, dari Kongo Membaptis Bayi di Ciledug sebelum Berangkat ke Kamerun

18 Juni 2019
  • Bagikan ke:
Romo Robert, dari Kongo Membaptis Bayi di Ciledug sebelum Berangkat ke Kamerun
Romo Robert Khalifah, CICM.

Romo Robert Khalifah CICM pada hari Minggu, 16 Juni 2019, membaptis 7 bayi/anak di Gereja Santa Bernadet Pinang, menggantikan Romo Lamma yang sebelumnya sudah dijadwalkan untuk melakukan pembatisan tersebut.

rob3-ok

Romo Robert, misionaris CICM itu datang ke Ciledug sesudah kembali dari tugas misionernya di Kongo, sebuah negara di Afrika bagian tengah.

Rob4-ok

Ketujuh anak yang dibaptis itu adalah 1. Teresa Asa Kartika Jatikusumo (Sesilia 3); 2. Carol Joseph Nathanael (Albertus 3); 3. Brigita Valerie Davina (Anna 3). 4. Maria Jesslyn Davina (Anna 3); 5. Oktavianus Juan Tristan (Elisabeth 3); 6. Nathania Adele Rodhes Putri (Isidorus 5); dan 7. Eugenia Arellie Lovandra (Thomas 2).

Rob7-ok

Sebelum melakukan pembaptisan, dalam ibadat itu Romo Robert memberikan katekese singkat tentang apa arti baptis (bayi) dan apa artinya bagi orang tua anak, wali baptis, siapapun yang menyaksikan pembaptisan.

rob8-ok

Turun dari mimbar dengan memegang mik, sehingga ada kedekatan dengan umat, Romo Robert melontarkan pertanyaan, “Apa itu baptis?” Pertanyaan itu tidak segera mendapat jawaban dari umat, kalaupun ada lebih bisik-bisik tak terdengar jelas, sehingga Romo Robert mengulangi pertanyaannya lagi.

Rob9-ok

Karena tidak terdengar jawaban menyakinkan, Romo Robert menjawab sendiri pertanyaan itu. “Pertama, baptis adalah tanda sah seseorang menjadi anggota Gereja Katolik. Kedua, dengan dibaptis, orang diangkat menjadi Anak Allah. Ketiga, dengan baptis dosa asal dihapus, dan keempat, dosa-dosa lainnya juga dihapus.”

Romo Robert juga mengajarkan cara membuat tanda salib, dengan menyentuh dahi, pusar, bagian depan bahu kiri dan bagian depan bahu kanan. "Jangan terlalu berlebihan, tetapi juga jangan takut-takut di depan orang. Wajar saja," katanya sambil memberi peragaan yang membuat orang tertawa.

Rob10-ok

 

Tanggung jawab semua

Jawaban itu diulang beberapa kali, dari yang pertama sampai yang keempat. “Ingat itu, ya!” katanya penuh semangat. Namun persoalannya tidak selesai  sampai di situ. Dengan suara lantang Romo Robert menekankan bahwa siapapun yang datang pada upacara pembaptisan itu ikut bertanggung jawab untuk perkembangan iman selanjutnya anak yang dibaptis.

Rob11-ok

“Dengan baptis tidak berarti semua selesai. Orang tua, orang tua baptis (wali baptis) bertanggung jawab atas perkembangan iman anak yang dibaptis. Semua yang hadir di sini ikut bertanggung jawab,” katanya dalam upacara yang dihadiri katekis Pak Suraji, Pak Gatot Untoro, dan Bu Melati itu.

Rob12-ok

Semua pihak ikut bertanggung jawab.

Dan sambil menengok ke arah kelompok koor para pemazmur, Romo Robert pun berkata, “Koor juga ikut bertanggung jawab, ya…! Tugas kalian tidak hanya nyanyi-nyanyi saja…” Ajakan serius ini langsung diiyakan beberapa anggota koor dan mendapat reaksi tertawa spontan umat karena disampaikan penuh semangat tetapi dengan nada bicara yang memancing tawa.

robert-ok-pake

Romo Robert Khalifah CICM berfoto bersama koor pemazmur,

Di sela-sela sesi foto bersama koor pemazmur, Romo Robert mengatakan bahwa ia baru saja pulang dari tugas misioner di Kongo dan tengah mempersiapkan tugas misioner ke Kamerun, Afrika Tengah-Barat. Ditanya kapan berangkat ke Kamerun, misionaris CICM itu menjawab, “Nanti bulan Agustus.”

DSC_0106-kategis

Katekis Pak Suraji,  Bu Melati, Pak Gatot dan Romo Robert. 

Teks: ps/ Foto-toto: Hari Kristanto, Bambang Gunadi

Facebook Sanberna

Twitter Sanberna