KETELADANAN ORANG TUA ITU YANG UTAMA...

12 Mei 2019
  • Bagikan ke:
KETELADANAN ORANG TUA ITU YANG UTAMA...

Minggu Paskah IV biasa juga disebut sebagai minggu panggilan. Seperti biasa, ada sharing panggilan dari frater, suster serta romo.

Misa minggu panggilan kali ini diawali oleh perarakan dari suster cilik, romo cilik hingga uskup cilik. Sangat menarik, semoga besok suatu saat anak-anak ini bisa menanggapi `panggilan` dari Tuhan dan mempersembakan hidupnya untuk kerajaan Allah.

Barisan suster cilik mengawali rombongan misa Minggu Panggilan.

Sesi sharing diisi oleh perwakikan dari Konggregasi CICM dan Konggregasi PIJ. Dalam sharingnya, Frater Giovani Albert dari CICM menyebut pilihan hidup sebagai biarawan itu adalah pilihan yang gila. Kenapa disebut gila? Menurut dia, menjadi biarawan itu `udah engga nikah, sakit ga ada yang peduli, meninggal dunia pun tak ada yang menangisi`. Duh.. curhat banget ya frater..

Frater Yosef Giovani dari Ordo CICM.

Susteran Sang Timur mengirimkan wakil Suster Maria Assumpta, PIJ. Dalam sharingnya, Sr Maria Assumpta, PIJ menyebut peran utama dari keluarga memegang peranan penting. Menurut beliau, keteledanan orang tua itu yang utama. Ayahanda suster merupakan seorang prodiakon aktif dan selalu mewartakan kabar gembira dimanapun berada. Dari pengalaman iman tersebut, akhirnya Sr. Maria Assumpta memutuskan menyerahkan hidupnya untuk kerajaan Allah.

Sr. Maria Assumpta, PIJ dari Susteran Sang Timur.

Sr. Maria Assumpta, PIJ memberikan pesan kepada seluruh umat, khususnya keluarga-keluarga katolik yang ada di Gereja Santa Bernadet agar selalu memberikan contoh nyata dan dukungan bagi anak-anak untuk mewartakan kegembiraan di lingkungan sekitar. Dari langkah-langkah tersebut, diharapkan timbul benih-benih panggilan untuk mewartakan kerajaan Allah.

Semoga dari salah satu pemeran suster dan biarawan cilik ini ada yang menanggapi `panggilan` Allah.

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu." (Yoh 10:27-30)

Teks : Komsos/BAW
Foto : Komsos/KEV, CAR, JAS

Facebook Sanberna

Twitter Sanberna