Jangan Buang Kacamata Bekasmu!

23 Maret 2019
  • Bagikan ke:
Jangan Buang Kacamata Bekasmu!

Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Santa Bernadet bersama Sie PSE, Sie HAAK, Sie Kepemudaan, dan Sie Kesehatan mengadakan Bakti Sosial pembagian kacamata untuk umat prasejahtera dan warga sekitar yang membutuhkan, Sabtu, (23/3), di Pinang.

kacamata32

Ibu Aisyah baru ketahuan minus 4,5 dan silinder 1.

Kegiatan tersebut terselenggara berkat dukungan dari Yayasan Melihat Terang yang bersemboyan “Sejuta Kacamata untuk Indonesia!” dengan poster besar bermuatan pesan “Jangan Buang Kacamata Bekasmu!”

Panitia menyiapkan 1.000 kacamata baik plus maupun minus. Meskipun pembagian gratis, semuanya melalui pemeriksaan ahli untuk menentukan ukuran kacamata yang sesuai dengan gangguan penglihatan.

kacamata41

Mohamat Hata, baru tahu minus 3,5, cepat capek belajar.

Seperti yang dialami Ibu Asyiah, warga Sudimara Pinang, yang rumahnya tidak jauh dari gereja. Ia menuturkan bahwa selama ini kalau melihat kabur, bahkan hanya bayang-bayang saja. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Bp Wawan ternyata gangguan penglihatannya sudah minus 4 ½ dan silinder 1, jadi sudah tergolong berat.

“Selama ini saya tidak pakai kacamata karena mau periksa dan beli kacamata pasti harganya mahal. Beruntung kemarin dikasih tau pak satpam gereja kalau mau ada pembagian kaca mata, makanya saya ikut ke sini. Saya berterimakasih sekali,” katanya.

joanes 3

Demikian juga yang dialami Mohamat Hata. anak 10 tahun yang duduk kelas 4 SD. Ia datang bersama ibunya. Ternyata setelah diperiksa gangguan penglihatannya minus 3 ½ . Menurut Bu Rohani,  anaknya jadi malas belajar katanya cepet capek dan nggak kelihatan. “Beruntung banget ada pembagian kacamata gratis, semoga anak saya jadi rajin belajar lagi,” kata Bu Rohani.

joaness5

Hal ini sejalan dengan harapan dari Yayasan Melihat Terang seperti yang diungkapkan oleh Bp Heribertus Denny. Lewat pembagian kacamata gratis ingin ikut serta mencerdaskan bangsa dengan memperbaiki penglihatan.

“Karena kalau seorang anak penglihatannya terganggu pasti malas untuk belajar dan kalau di dalam kelas pasti tidak dapat menangkap seluruh pengajaran dengan baik. Jika kebetulan ekonomi keluarga mendukung tentu hal ini bukan penghalang, tetapi bagi keluarga prasejahtera atau kurang mampu biasanya enggan untuk melakukan pemeriksaan mata,” kata Pak Denny.

joanes41

Sabar antre.

Kegiatan ini sudah berjalan sejak tahun 2015 yang awalnya hanya di sekitar Jabodetabek. Saat ini sudah cakupannya sudah nasional. Banyak relawan yang sudah terbentuk di daerah daerah. Kegiatan ini dapat terus berjalan berkat dukungan beberapa donatur dan masyarakat luas.

joaness 15

“Siapa saja dapat mendonasikan kacamata yang sudah tidak terpakai, nanti kami akan memanfaatkan frame-nya dan mengganti dengan lensa yang baru yang sesuai dengan kebutuhan,” jelas Pak Denny.

joanes6

Menurut informasi dari Ibu Stephanie Ketua WKRI Santa Bernadet, untuk pembagian kacamata ini untuk umat Santa Bernadet pendaftarannya melalui Sie PSE, sedangkan untuk warga masyarakat melalu WKRI Ranting dan Sie HAAK.

Joanes1

“Umat Santa Bernadet hanya terbatas 25 buah kaca mata minus dan 25 buah kaca mata plus. Jadi kegiatan ini lebih banyak untuk warga masyarakat,” kata Ketua WKRI St Bernadet yang dilantik 28 Juli 2018 itu.

joannes7

Sementara itu Ketua panitia Ibu Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa kacamata gratis ini ada ketentuannya. Untuk yang plus bagi mereka yang berumur 45 th ke atas. Sedangkan yang minus untuk umur 7-15 tahun. Di luar ini diatur dengan pertimbangan tersendiri .

Walter Arya_1

Heribertus Denny, Ketua Yayasan Melihat Terang

Pemeriksaan tekanan darah yang disiapkan oleh Sie Kesehatan juga diminati oleh warga yang hadir . Kegiatan ini bertambah semarak dengan hadirnya Wings Food yang memberikan makanan dan minuman secara Cuma-cuma dengan menukarkan kupon yang disiapkan panitia.

joannes 2

Saatnya mengisi perut.

Teks: Bambang Gunadi/ Foto-foto:  Joannes Wijajanto, Kevin Meydio, Bambang Gunadi.

 

Facebook Sanberna

Twitter Sanberna