^{Siluet Minggu Palma jadi tempat favorit berfoto.}

Usai Misa Minggu Palma jam 06.00 di Gereja Pinang, silih berganti umat Santa Bernadet memanfaatkan kesempatan untuk berfoto dengan latar belakang siluet Minggu Palma yang berlokasi di samping kiri Altar. Tempat itu menjadi favorit untuk berfoto, entah sendirian, bersama pasangan, atau rombongan, dengan gayanya masing-masing.

^{Foto sendirian, yang lain antre.}

Siluet yang menggambarkan Yesus menunggang keledai menuju Yerusalem dengan latar belakang bukit-bukit tersebut dikerjakan oleh kelompok dekorasi bapak-bapak dari Wilayah Loyola. Fransiscus Pratomo (Pak Tommy), salah satu di antara mereka, mengatakan, “Kami tidak membawa nama Wilayah Loyola tapi kami kelompok kecil yang diminta bantuan untuk dekorasi gereja,” katanya Senin lalu. “Untuk dekorasi daun palma dan bunga dikerjakan ibu-ibu,” imbuhnya.

^{Simeon-Hana berfoto usai tugas koor misa I Minggu Palma.}

Siluet tersebut merupakan kreasi visual dari salah satu bacaan Injil hari Minggu Palma itu, yaitu Luk 19:22-48, yang mengisahkan Yesus dielu-elukan di Yerusalem. Berbahan dasar tripleks, menurut Pak Tommy, pengerjaannya melibatkan 10 orang bapak-bapak dalam waktu sekitar seminggu, serta langsung digarap di gereja.

^{Koordinator Dekorasi Paroki, Maria Sriwidiastuti.}

Meskipun kisah Yesus memasuki kota Yerusalem sudah sangat familiar bagi umat, namun imaginasi setiap orang tentu bisa berbeda-beda sehinggga visualisasinya pun bisa ada banyak kemungkinan. Namun karena kelompok kecil Pak Tommy ini kemistrinya sudah cukup kuat pelaksanaannya bisa cepat, tidak perlu diskusi bertele-tele. “Ide yang muncul lalu didesain dan dieksekusi,” katanya.

^{Wilayah Kristoforus usai tugas tata laksana misa I Minggu Palma.}

Koordinator Dekorasi Gereja Maria Sriwidiastuti (Mbak Maria) mengatakan, kelompok kecil Pak Tommy Cs itu memang merupakan “tim ad hoc” Dekorasi Gereja Pinang.

^{Tim dekorasi sedang bekerja (kiri atas). Dua motor tim : Mas Joe (kanan atas) dan Mas Hendra memberi pengarahan (bawah).} 

Walaupun ada semacam mandat yang diberikan kepada kelompok kecil tersebut untuk membuat kreasi visual dari kisah Minggu Palma, tapi Mbak Maria menekankan, ”Kami tetap berdiskusi dulu sebelum action, khususnya karena harus menyesuaikan diri dengan bujet yang ada,” katanya. Ia menambahkan, dekorasi siluet itu akan segera diganti sesuai dengan tema-tema Pekan Suci berikutnya.

Teks: ps/ Foto-foto: Maria, Ign Darmady, ps, Simeon-Hanna.