Kaderisasi Samudra Paroki Pinang

15 Juli 2024
  • Bagikan ke:
Kaderisasi Samudra Paroki Pinang

Berfoto bersama sebelum tracking.

“Eeeeeeoooo!” Setiap kali kata itu terdengar diteriakkan oleh salah seorang kapten, maka para peserta Leadership Camp Samudra 2024 menjawabnya dengan, “Eee eee eee ooo!” Saat itulah acara selanjutnya disebutkan dan dijawab dengan persetujuan dengan teriakan, “Hu Ha!”

Acara Leadership Camp Samudra Paroki Pinang Seksi Pendidikan ini dihelat di Sentul Eco Edu Park di lereng Gunung Pancar, daerah Babakan Madang, Kabupaten Bogor, selama tiga hari dua malam tanggal 27-29 Juni 2024, diikuti oleh dua puluh empat orang Samudra dan enam orang kopal serta dikawal sembilan orang kapten (fasilitator) dan dua pastor.

Para peserta dan fasilitator bersama-sama naik truk menuju lokasi camping PAKAI

Para peserta dan fasilitator bersama-sama naik truk menuju lokasi camping.

Kamis siang, berangkat dari lapangan parkir mobil Gereja Santa Bernadet dengan dua truk pengangkut pasukan (tronton), wajah para peserta terlihat bersemangat dan gembira ria. Sampai di lokasi sekitar dua setengah jam kemudian, rombongam disambut dengan suara gemericik air tepat di pintu masuk lokasi. Kawasan hutan yang hijau segar membentang di depan dengan kesegaran udara yang lumayan membuat kulit merinding.

Upacara bendera resmi dilakukan sebagai pembukaan camp PAKAI

Upacara bendera resmi dilakukan sebagai pembukaan camp.

Acara dibuka oleh Kapten Inov selaku Ketua Seksi Pendidikan Paroki Pinang sebagai pemilik program kaderisasi ini. “Para Samudra, acara camp ini yang menjadi puncak dari program kaderisasi ini merupakan rangkaian kegiatan dari April dengan Modul 1 (Sesi 1 Dipanggil untuk Menjadi Kader yang Handal, Sesi 2 Talenta dan Pengenalan Diri, Sesi 3 Kolaborasi dan Sesi 4 Komitmen untuk Menjadi Kader yang Handal) yang dilaksanakan pada Sabtu 27 April 2024, dilanjutkan dengan Modul 2 (Sesi 1 Komitement Pribadi dan Sesi 2 Refleksi Kader yang Transformatif) yang dilaksanakan pada Sabtu, 25 Mei 2024.  Di Leadership Camp ini para samudra akan diuji menjadi calon-calon pemimpin masa depan Gereja kita, semangat!” papar Kapten Inov. Samudra merupakan singkatan dari KeSAtuan MUda daRah GerejA, yang artinya kaum muda Gereja adalah Darah Gereja, Roh Gereja, Yang menghidupi Gereja, sebagaimana darah memberi kehidupan kepada tubuh. Setiap orang dari para samudra dipanggil dengan: Samudra! Mereka menjawab SIAP! Lalu dilanjutkan dengan: Samudra! Siap Kapten! Siapa kita? Samudra Paroki Pinang, 100% Katolik 100% Indonesia! itulah teriakan penyemangat yang menjadi ciri khas panggilan Samudra.

Romo Matius memberikan sesi pertama PAKAI

Romo Matius memberikan sesi pertama.

Malam harinya setelah makan malam bersama, sesi pertama dibawakan oleh Romo Matius Pawai, CICM dengan tema Yesus Sebagai Teladan Kepemimpinan. Para Samudra peserta sesi terlihat antusias mendengarkan dengan seksama ditingkahi celetukan-celetukan ringan agar tidak mengantuk karena udara yang dingin. Pertanyaan demi pertanyaan pun dijawab oleh Romo Matius dengan sabar. Hari pertama diakhiri dengan tidur di dalam tenda sesuai pembagian kelompoknya. Sementara beberapa kapten memilih untuk tidur di aula dengan menggelar terpal.

Sesi doa malam sebelum istirahat tidur PAKAI

Sesi doa malam sebelum istirahat tidur.

Peregangan pagi di lereng gunung sebelum tracking COVER PAKAI

Peregangan pagi di lereng gunung sebelum tracking.

Sarapan nasi uduk di ketinggian 1200 mdpl  itu menyegarkan! PAKAI

Sarapan nasi uduk di ketinggian 1200 mdpl  itu menyegarkan!

Esok paginya acara dilanjutkan dengan tracking menyusuri rute yang sudah ditentukan. Dengan dikawal oleh dua orang pemandu setempat dan dipimpin oleh dua orang fasilitator, Kapten Okky dan Kapten Totot, semua peserta secara berurutan berjalan dengan dibantu tongkat panjang sebagai pegangan. Tanjakan basah dan jalan licin berbatu menjadi jalur yang harus ditempuh. Beberapa peserta jatuh bangun melintasi tanjakan dan turunan yang basah karena hujan semalaman mengguyur lokasi. Dalam perjalanan itu dilakukan semacam diskusi bergiliran yang berisi materi mengenai semangat menggereja dan pelayanan pada masyarakat. Diakhiri dengan mandi di sungai, acara dari pagi hingga siang itu menjadi sebuah pengalaman yang amat berharga bagi para Samudra. Hu Ha!

isitrahat sejenak di sungai saat tracking PAKAI

Isitrahat sejenak di sungai saat tracking.

Sesampainya para Samudra di pendopo, mereka diberi kesempatan untuk bersih-bersih badan, mandi dan istirahat sejenak. Sesi makan siang samudra, kopal dan para kapten dilakukan bersama-sama dengan makan bancakan dengan menu nasi liwet, sayur asem, tempe tahu dan ayam bakar plus kerupuk dan sambal! Nikmat apalagi yang kau dustakan kawan!

Makan bersama setelah tracking PAKAI

Makan bersama setelah tracking.

Setelah beberapa Samudra menambah nasinya karena masih kurang kenyang, acara siang itu dilanjutkan dengan team building dimana masing-masing kelompok akan berkompetensi di setiap pos game yang terdiri dari tiga pos, di masing-masing pos ada dua permainan kelompok yang dipandu oleh Kapten Ika, Kapten Yashinta dan Kapten Inov. Team building ini dimaksudkan untuk mengajak para Samudra saling bekerjasama, membangun kebersamaan, solidaritas, kepemimpinan, saling peduli dan tenggang rasa. Sungguh meriah dan seru mengikuti dinamika para Samudra ini.

salah satu game dalam team building PAKAI

Salah satu game dalam team building.

Malamnya, para Samudra mendapatkan sesi kedua yang dibawakan oleh Kapten Yenny dengan tema Melayani Bersama Yesus. “Melayani itu harus dengan ikhlas hati dan tidak memaksakan diri serta tidak berpamrih. Seperti Yesus sendiri yang melayani murid-muridNya dengan penuh kasih bahkan hingga mengorbankan nyawaNya sendiri untuk menebus dosa manusia,” terang Kapten Yenny. Sesi diakhiri dengan pembasuhan kaki para Samudra oleh para Kapten sebagai simbol melayani seperti Yesus. Dilanjutkan dengan sesi peneguhan dengan berdoa dan penyampaian pesan para Kapten kepada para Samudra secara pribadi di depan api unggun yang telah disiapkan dengan pesan utama: jadilah kader-kader penerus Gereja katolik yang tangguh dan berani.

Sesi malam kedua bersama Kapten Yenny PAKAI

Sesi malam kedua bersama Kapten Yenny.

Paginya, sesi terakhir bertema 100% Katolik 100% Indonesia dibawakan oleh Kapten Totot. “Mau jadi orang katolik sejati harus mau juga menjadi orang Indonesia sejati. Jika tidak, maka kita tidak akan pernah bisa menjadi pribadi yang seutuhnya. Berikan apa yang berhak diberikan kepada kaisar dan berikan pada Tuhan apa yang berhak diberikan pada Tuhan,” tegas Kapten Totot. “Tidak ada yang boleh menghalangi kalian untuk peduli pada Gereja dan peduli pada sesama!” tambahnya. Siang itu acara ditutup dengan perayaan Ekaristi sekaligus merayakan Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, dipimpin oleh Pastor Marcellinus Vitus, Pr dari Wisma Puruhita Klender. “Saya tidak tahu apakah sudah diatur tapi Santo Petrus dan Paulus yang kita rayakan pada Ekaristi ini menjadi contoh dan teladan nyata soal komitmen melayani di dalam gereja,” tukas pastor Linus dalam homilinya.

Ceria foto bersama seusai misa penutupan bersama Romo Linus PAKAI

Ceria foto bersama seusai misa penutupan bersama Romo Linus.

Walau lelah, para kapten tetap semangat mendampingi samudra hingga semua pulang seusai camp PAKAI

Walau lelah, para Kapten tetap semangat mendampingi Samudra hingga semua pulang seusai camp.

Setelah makan siang bersama dan penyerahan hadiah bagi para pemenang, semua melakukan operasi semut dan kembali ke basecamp dengan kendaraan yang sama diiringi hujan deras. Semua senang, semua riang, semua bersukacita, semua 100% Katolik 100% Indonesia! Eeeeeeooooo…!!! Hu Ha!!! (tots)

Foto-foto: Panitia

Tags
pendidikan

Facebook Sanberna

Twitter Sanberna