PSA Santa Bernadet Memuji Tuhan dengan Sentuhan Budaya Indonesia

17 September 2022
  • Bagikan ke:
PSA Santa Bernadet Memuji Tuhan dengan Sentuhan Budaya Indonesia

Membawakan lagu Doa Salam Maria dalam Festival Paduan Suara Anak KAJ 2022.


Paduan Suara Anak (PSA) St Bernadet pernah bikin kejutan dalam Pesparani Katolik Provinsi Banten di Gereja Laurensius, Sabtu, 14 Desember 2019. Ketika  menyanyikan lagu ciptaan Caspar, Festive Alleluia, mereka tiba-tiba serempak mengentakkan kaki ke lantai sambil bertepuk. “Braaak!” Penonton kaget...!

Ada yang nyeletuk takjub, “Wuihh..!” Suara gemuruh pun spontan memenuhi arena lomba, dan petugas terpaksa mengangkat papan bertuliskan “Harap Tenang!” Itu peristiwa sebelum pandemi Covid-19 ketika PSA St Bernadet meraih juara pertama!

latihan di gereja PAKAI ini saja

Berlatih di Gereja Pinang sebelum berangkat ke Festival PSA KAJ 2022 di Gereja Katedral.


Festival PSA KAJ 2022

Lebih dari dua setengah tahun kemudian, tepatnya 13 Agustus 2002, PSA St Bernadet tampil lagi, kali ini dalam Festival Paduan Suara Anak Keuskupan Agung Jakarta  2022 di Gereja Katedral Jakarta, mewakili Dekenat Tangerang I.

Untuk mengikuti festival tersebut persiapannya serba cepat. Undangan yang diterima 1 Mei 2022 baru ditindaklanjuti dengan pendaftaran resmi 12 Juni 2022. Masalahnya, event ini berlangsung di antara padatnya jadwal anak-anak mempersiapkan Pesparani Nasional, mewakili Provinsi Banten, tahun ini juga.

naryo dan romo PAKAI (4)ini

Romo Lamma dan Pak Narya menunggui PSA St Bernadet berlatih di Gereja Pinang. 


Dengan segala persiapan dalam berbagai keterbatasan, mulai 10 Juli sampai 13 Agustus 2022 latihan yang terjadwal 12 kali hanya terealisasi 9 kali, terutama karena sempat terkendala sedikit naiknya kasus Covid-19.

Persiapan itu meliputi pelaksanaan latihan, perencanaan dan pengadaan kostum, perencanaan dan pengadaan make up dan hairdo (tata rambut), dan tentu saja pengadaan konsumsi selama latihan maupun pada hari H.

Namun dukungan dan kerjasama yang baik antara pendamping, pelatih, para orangtua dan anak-anak terasa kental, dari proses latihan sampai menjelang keberangkatan.

di katedral PAKAI ini

PSA St Bernadet siap berpartisipasi dalam Festival PSA KAJ 2022 di Gereja Katedral.


Meskipun semuanya dilakukan secara swadaya dan dalam impitan berbagai keterbatasan, wajah-wajah mereka tak bisa menyembunyikan pancaran rasa bahagia dan semangat yang penuh harapan.

Pada hari H mereka semua yang terlibat rela pagi-pagi sudah bersiap-siap mulai jam 05.00, berdandan, lalu berlatih di Gereja Pinang sekitar jam 07.00, dan berangkat ke arena festival jam 07.30.

peserta lengkap PAKAI (2)

Dirigen, organis, anggota PSA St Bernadet, mewakili Dekenat Tangerang I, foto bersama.


“Hari ini begitu membahagiakan di mana anak-anak kita generasi penerus Gereja akan memberikan talenta-talenta terbaiknya untuk Tuhan. Semoga ini menjadi kenangan semangat untuk mereka kelak untuk melayani Tuhan,” kata Romo Lamma saat melepas sebelum memberkati semua yang hadir menjelang keberangkatan ke Gereja Katedral.

Budaya Indonesia

Peserta Festival PSA KAJ 2022 di Gereja Katedral adalah perwakilan dari seluruh Dekenat di keuskupan ini. Tiap perwakilan maksimal 20 orang, 1 dirigen, 1 organis, dan 1 pendamping.

Diharapkan tiap Dekenat mengirimkan 2 PSA. Ada yang memang mengirim 2 tapi juga ada yang hanya bisa 1 PSA saja, sehingga dari target panitia 20 hanya 16 peserta yang ikut serta.

jadilah saksi kristus2 PAKAI_1

PSA St Bernadet membawakan lagu pertama Jadilah Saksi Kristus secara a capella.


Setiap PSA membawakan 3 buah lagu: 1 lagu wajib, 1 lagu bebas sesuai tema, dan 1 lagu Maria, dengan durasi maksimal 11 menit. Paduan suara boleh menggunakan koreografi sesuai dengan lagu.

Festival bertujuan menumbuhkembangkan potensi anak-anak dalam paduan suara dan edukasi terhadap lagu-lagu budaya Indonesia, dengan tema “Mari saling mengasihi, peduli dan bersaksi”.

Tampil beda

PSA St Bernadet tampil dengan kostum merah beraksen garis dan salib kuning, senada dengan warna maskernya. Yang perempuan rambutnya dikonde/cepol, sementara yang laki-laki mengenakan udeng Bali.

lagu ke2 dinamisPAKAI (3)

Lagu Kasih Tuhan dinyanyikan dinamis dengan memasukkan unsur koreografi.


Mendapat nomor urut 7, PSA St Bernadet membawakan lagu pertama, Jadilah Saksi Kristus (a capella, arr. Bernadeta Meidy S.P). Dinyanyikan secara a capella lagu ini langsung terasa menjadi pembeda awal karena peserta-peserta sebelumnya selalu menggunakan iringan.

Aransemen Jadilah Saksi Kristus juga tergolong out of the box alias “tidak biasa”. Meskipun melodi pokoknya tetap mudah dikenali, cara pandang dalam menginterpretasi lagu (aransemen) tidak konvensional.

kasih tuhan lagu 2PAKAI_1

Anak laki-laki mengenakan udeng Bali dan perempuan rambut dikonde/cepol.


Lagu kedua, Kasih Tuhan (Cipt. Bernadeta Meidy S.P) khusus untuk festival sesuai tema Ardas KAJ, dibawakan lebih dinamis, khususnya dengan dimasukkannya unsur komposisi tari (koreografi). Anak-anak menyanyi sambil menari, sehingga terbebas dari kesan monoton.

Pada intro lagu kedua ini, organis bermanuver sejenak dengan nada-nada pentatonik dan sentuhan tipis nuansa Bali terdengar pada paduan vokal di bagian akhir lagu. “Iya, ada pentatoniknya untuk kasih warna Indonesia saja,” kata Meidy Setya Putri, pencipta lagu sekaligus dirigen ketika dihubungi.

lagu ke3 ganti (2)--

Menyanyikan lagu ketiga, Doa Salam Maria, a capella, bernuansa Bali.


Lagu ketiga, Doa Salam Maria (a capella, bernuansa Bali, Cipt. Caspar) ditandai dengan perubahan format. Anak-anak di baris paling depan turun satu tangga. Juga dibawakan secara a capella, dinamika musik tradisional Bali langsung terasa sejak vokal awal yang terus mengalir dengan harmonisasi musikal dinamis khas Pulau Dewata itu sampai akhir.

Apapun hasilnya, PSA St Bernadet telah mempersembahkan yang terbaik dengan sentuhan budaya Indonesia dalam mempersembahkan lagu-lagu untuk memuji Tuhan.

Saat ditanya Albert, pasangan MC-nya, bagaimana pendapatnya tentang lagu-lagu a capella yang dibawakan anak-anak Paroki Pinang itu, Trisania menjawab pendek, “Aku sih gak bisa berkata-kata, ya… Keren banget…”

anggotaPSA-PAKAI (2)_1

Anggota, Dirigen, Organis, dan Pendamping PSA St Bernadet mewakili Dekenat I Tangerang.

PSA St Bernadet dalam Festival PSA Keuskupan Agung Jakarta 2022.

Kilas balik: PSA St Bernadet dalam Pesparani Katolik Provinsi Banten di Gereja Laurensius 2019.


Teks: Arum, ps/ Foto-foto: Screenshot, pengurus PSA St Bernadet/ Olah Video: Jassen Novaris

Facebook Sanberna

Twitter Sanberna